ego yang membabi buta membuat jarak antara kita...

prasangka cinta membuat luka

Salah...

Yaaa,, ku pasti salah memahaminya...

Dan ku pasti salah memaknainya...

Bait-bait puisi yang kau ciptakan,,

Setiap kata yang kau tuturkan..

Selalu membuat ku tersenyum dan bahagia...

Ternyata, terlalu bodohnya aku yang girang setiap membaca puisi yang kau lantunkan...

Tersanjung setiap mendengar kata yang kau ucapkan...

Tapi kini,,

Q sadar,, tak hanya aku yang ada di hati mu...

Sayang...

Q tau,, q tak mampu menjadi seperti mereka yang pernah singgah di hati mu...

Dan q tau,,, q tak punya semangkuk perhatian yang bisa q suguhkan...

karna ini lah aku dan segala kekurangan ku,,,

*rintihan hati dinda bertemankan tetesan hujan yang jatuh dari mata indahnya...

sejuta maaf tuk bunda tercinta

Kadang kala ego merajai hati dan tak terkendali..

Ucapan tak di sadari keluar dari mulut yang terkadang tekekang...

Wajah masam kadang q pasang tanpa senyuman...

Hentakan kaki menyatu dengan langkah yang penuh dengan emosi...

Bundaaa....

Maaf jika sikap ku yang menyayatkan luka di hati mu...

Menabur perih dalam setiap nafas  mu...

Tapi ku tau...

Tak sedikit pun api kebencian membara dihati mu...

Karna lautan maaf itu terlalu luas,, dan gerbang cinta kan selalu kau buka untuk ku...

Bunda...

suara lembut mu bagai alunan deras air yang terhempas pada bebatuan dan mampu mengusik kegundahan,,

lembut belaian mu bagai hembusan angin pantai yang membuat ku terlena dan nyaman berada di dekatnya...

maafkan ku bunda...

sejuta maaf ku tak kan bisa menggantikan semua...

walau  mampu ku turunkan hujan tuk membasahi gersangnya jiwa mu karna sikap ku,,

tetap itu takkan bisa tuk menebus kesalahan ku yang telah membuat buliran suci membasahi pipimu...

surat cinta ku untuknya...

Q goreskan pena pada kertas yang  tak bernoda..

Q tuangkan tetes demi tetes cerita pada gelas yang tegak tak berdaya,

Q pahatkan rasa pada hati lembut yang penuh dengan cinta,,

Semua q lakukan karna begitu banyak cinta dan cerita yang q dapat dari mu bunda...

Cinta yang tak pernah habiz walau setiap hari, setiap detik kau berikan untuk ku..

Seteguk kasih yang kau berikan mampu hilangkan dahaga seribu tahun yang mendera..

Cinta mu bagai oasis di padang pasir yang muncul kadang tak terduga,,

Sayang mu bak pohon rindang di kala kemarau datang..

Bunda...

Dengan apa ku mampu membalasnya???

Berapa air mata yang kau teteskan tuk anak mu???

Berapa pengorbanan yang kau kerahkan tuk kebahagiaan ku???

Aahhh,, aku takkan bisa tuk menghitungnya,,,

Karna semua yang kau berikan takkan pernah ada akhirnya...

Walau ku takluk kan segala “prajurit” semesta, dan ku persembahkan untuk mu..

mungkin tak kan cukup tuk menggantikan “nyawa” yang telah kau berikan...

bunda...

kau bagai lentera di kegelapan ku,,,

dan kau bagai alunan musik yang selalu melintas di indra dengar ku..

bunda...

Luph U... <3